Citra Diri dan Sukses

24 November 2009

Hukum menabur dan menuai mengatakan bahwa kita pasti akan menuai apa yang kita tanam. Bila kita menanam bibit padi, pasti kita akan menuai panenan padi. Tidak mungkin kita akan menuai jagung, 'kan?
Demikian juga pikiran kita ibarat sebidang tanah yang subur, bila kita menanam bibit pikiran yang positif, pasti kita akan menuai buah pikiran yang positif. Demikian sebaliknya bila kita memikirkan sesuatu yang negatif, maka yang negatif lah yang akan datang.


Maka dari itu, keberhasilan seseorang dalam pekerjaan maupun dalam kehidupannya, sangat dipengaruhi oleh apa yang mereka tanamkan pada pikirannya. Dan apa yang Anda bayangkan tentang diri Anda, itu sebetulnya Anda menanamkan suatu bibit pikiran ke dalam pikiran anda, di mana apa yang Anda bayangkan pada akhirnya akan menjadi siapa diri Anda atau menjadi citra diri Anda.

Pada bukunya The Message of a Master, John McDonald mengatakan : "Suatu gambaran yang terukir dengan kuat dalam pikiran - apa pun bentuknya - akan muncul ke permukaan". Jadi apa pun yang Anda pikirkan dan menetap cukup kuat dan lama, maka itu yang akan menjadi siapa diri Anda. Dia akan muncul ke permukaan bila Anda selalu mengisi pikiran Anda dengan ketidakmampuan, ketidakcukupan, ketidakbahagiaan, kekesalan, dan kemiskinan; dan pikiran ini menetap dan mengakar pada pikiran Anda. Maka pikiran ini akan dimanifestasikan keluar menjadi realitas hidup Anda, dalam hal ini artinya Anda menanam bibit kegagalan, bukan bibit kesuksesan.

Untuk hidup yang sukses, kita harus membangun citra diri yang positif, yaitu kita harusnya senantiasa menggambarkan diri sendiri sebagai orang yang sukses, merasakan di dalam hati kesuksesan itu, dan berperilaku seolah-olah Anda telah sukses. Ini yang seharusnya kita tanamkan dalam pikiran kita, sehingga terukir dan mengakar pada pikiran kita. Dan tentunya setiap hari harus kita sirami dengan keyakinan.

Apa yang sudah mengakar kuat pada pikiran kita, akan menjadi kesadaran kita, maksudnya pikiran itu akan senantiasa muncul pada layar kesadaran kita dan kita akan selalu mengingatnya. Bila pikiran kita terisi dengan hal-hal yang berhubungan dengan kesuksesan, dan ini selalu kita ingat pada pikiran kita, maka potensi yang tersembunyi di dalam diri kita akan bisa keluar dan termanifestasikan. Dan secara tidak Anda sadari, kreativitas itu akan mengalir dan bahkan aliran itu melimpah.

Selain itu, bila Anda telah fokus pada pikiran tentang kesuksesan, maka jalan itu akan terbuka sedikit demi sedikit, segala rintangan sudah pasti bisa Anda atasi dan pada akhirnya Anda bisa mencapai keberhasilan yang Anda inginkan. Bila Anda mengubah citra diri Anda menjadi lebih positif, Anda akan jauh lebih mudah mencapai sasaran atau tujuan itu tanpa harus megeluarkan energi yang besar.

Akhir kata, citra diri Anda bisa membuat Anda sukses atau gagal; bisa membuat Anda bahagia atau menderita. Ubahlah citra-citra Anda menjadi sedemikian positifnya. Maka kebebasan, kesuksesan dan kebahagiaan akan berada di genggaman tangan Anda. Di kutip dari http://andriewongso.com


Lanjut..

Artificial Intelligence

06 November 2009

Mendengar kata kecerdasan buatan mungkin bagi sebagian orang akan terdengar “Ngeriii” atau sebagian orang yang suka nongkrong di bioskop langsung ingat dengan film Matrix atau I-Robot. Itu tidak bisa disalahkan, karena memang kecerdasan buatan hampir selalu mempunyai konotasi fiksi ilmiah. , meskipun pada kenyataannya kecerdasan buatan bukanlah suatu khayalan, tapi memang benar-benar ada dalam kehidupan kita sehari-hari dan kita juga sering menggunakannya.
Dalam bahasa ingris kecerdasan buatan di sebut Artificial Intelligence atau AI didefinisikan sebagai kecerdasan yang ditunjukkan oleh suatu entitas buatan. Sistem seperti ini umumnya di kerjakan oleh computer, kemudian dimasukkan kedalam sebuah mesin sebagai otak atau pengemudi mesin tersebut, yang nantinya dapat mempermudah pekerjaan manusia.
Sejarah Kecerdasan Buatan
Pada awal abad 17, René Descartes mengemukakan bahwa tubuh hewan bukanlah apa-apa melainkan hanya mesin-mesin yang rumit. Blaise Pascal menciptakan mesin penghitung digital mekanis pertama pada 1642. Pada 19, Charles Babbage dan Ada Lovelace bekerja pada mesin penghitung mekanis yang dapat diprogram.
Bertrand Russell dan Alfred North Whitehead menerbitkan Principia Mathematica, yang merombak logika formal. Warren McCulloch dan Walter Pitts menerbitkan “Kalkulus Logis Gagasan yang tetap ada dalam Aktivitas ” pada 1943 yang meletakkan pondasi untuk jaringan syaraf.
Tahun 1950-an adalah periode usaha aktif dalam AI. Program AI pertama yang bekerja ditulis pada 1951 untuk menjalankan mesin Ferranti Mark I di University of Manchester (UK): sebuah program permainan naskah yang ditulis oleh Christopher Strachey dan program permainan catur yang ditulis oleh Dietrich Prinz. John McCarthy membuat istilah “kecerdasan buatan ” pada konferensi pertama yang disediakan untuk pokok persoalan ini, pada 1956. Dia juga menemukan bahasa pemrograman Lisp. Alan Turing memperkenalkan “Turing test” sebagai sebuah cara untuk mengoperasionalkan test perilaku cerdas. Joseph Weizenbaum membangun ELIZA, sebuah chatterbot yang menerapkan psikoterapi Rogerian.
Selama tahun 1960-an dan 1970-an, Joel Moses mendemonstrasikan kekuatan pertimbangan simbolis untuk mengintegrasikan masalah di dalam program Macsyma, program berbasis pengetahuan yang sukses pertama kali dalam bidang matematika. Marvin Minsky dan Seymour Papert menerbitkan Perceptrons, yang mendemostrasikan batas jaringan syaraf sederhana dan Alain Colmerauer mengembangkan bahasa komputer Prolog. Ted Shortliffe mendemonstrasikan kekuatan sistem berbasis aturan untuk representasi pengetahuan dan inferensi dalam diagnosa dan terapi medis yang kadangkala disebut sebagai sistem pakar pertama. Hans Moravec mengembangkan kendaraan terkendali komputer pertama untuk mengatasi jalan berintang yang kusut secara mandiri.

Aplikasi Berbasis Suara

Setelah paham apa itu kecerdasan buatan dan dari mana itu asalnya kecerdasan buatan atau dalam bahasa walandanya AI (Artificial Intelligence) sekarang kita coba bikin aplikasi yang sederhana, nih saya punya sedikit referensi untuk membuat aplikasi berbasis suara, kayak voice call di ha – pe (dibaca handphone), tau handphone ngga kalo ngga tau kebangeten loh….Aplikasi ini tidak terbatas pada suara yang direkam saja (karena gak pake rekam-rekaman). Suara siapapun bisa mengaktifkan perintah-perintah dalam aplikasi ini.
Untuk membuat aplikasi berbasis suara tersebut, kita perlu SDK (Software Development Kit) dari Microsoft, yaitu Microsoft Speech SDK. Nah, dengan pake SDK ini kita bisa membuat aplikasi apapun yang hanya menggunakan suara sebagai inputnya. (Tentunya perlu ngoding untuk membuat aplikasinya) Tapi klo aplikasinya ud jadi, menjalankannya hanya perlu suara. Suara siapapun bisa lho.
Nah, klo dikembangkan lebih lanjut, dan menambahkan AI (artificial intelligence) dalam aplikasinya, kita bahkan bisa membuat Doraemon (maksudnya temen ngobrol, tapi cuma sebagai aplikasi di komputer). Dari SDK itu selain bisa input suara, output suara juga bisa. Yah, buat keren-kerenan aja, kita bisa bikin aplikasi yang klo ada yg nanya "Siapa namamu?" aplikasi itu bakal jawab "Saya Tom Cruise". Pokoknya gitu deh.
Cuma masih ada kekurangannya pada aplikasi ini yaitu menggunakan bahasa inggris, ya mungkin kedepannya akan ditambahkan library untuk bahasa indonesia, karena bahasa indonesia tidak ambigu, klo ada huruf 'a' bakal dibaca 'a', klo bahasa inggris kadang-kadang dibaca 'e'.



Lanjut..